Dulu, ingin menerbitkan satu buku, saya mesti meraba-raba seperti orang buta mencari jalan. Kemana menerbitkan buku, bagaimana caranya dan apa persyaratannya. Kursus jarak jauh dilakoni, beli buku penulisan tak cukup satu dua, langganan majalah, sampai hunting internet berpuluh jam. Hanya untuk cari tahu cara menerbitkan buku. Dan satu tujuannya, SAYA INGIN JADI PENULIS.
Yap, konon ketika seseorang sudah bisa menembus sensor penerbit buku, dia sudah layak disebut penulis. Emang sih, buat orang-oang yang sudah malang melintang di dunia majalah, koran sampai buletin juga sudah layak disebut penulis, tapi rasanya akan beda. Setidaknya,ada rasa spesial ketika naskah diterbitkan berbentuk sebuah buku.
Lalu, apa hubungannya dengan judul Naskah Pasti Terbit? Ini dia. Membangun rasa percaya diri atas hasil karya ternyata tidak mudah. Dari beberapa forum atau group di facebook, banyak sekali ungkapan-ungkapan minder untuk menerbitkan buku. Tidak cuma itu, banyak juga yang ternyata bingung bagaimana caranya mengajukan naskah ke penerbit tanpa pernah mencobanya. Yang lebih tragis lagi, ada yang mengira kalau naskah kita dibukukan itu si penulis mesti mengeluarkan uang. Ini parah.

Sedikit informasi bagi para 'penulis' yang masih menimbu karaya terbaiknya dalam lemari atau hardisk komputernya. Menerbitkan buku atau mengajukan naskah buku ke penerbit itu ternyata tak sesulit yang di kira. Dari pengalaman saya, mengirim naskah ke penerbit seperti ini :
1. Cetak naskah buku seperti bikin makalah (Kertas A4, spasi 1.5) Margin 4433
2. Dicetak mulai dari halaman judul, daftar isi, sapa penulis, isi, daftar pustaka
3. Kasih sampul sesuai kemampuan (tidak perlu sudah seperti buku)hitam putih juga tidak masalah.
4. Jilid yang rapi, sebaik yang kita bisa.
5. Sertakan surat pengantar (ini wajib, sebagai wujud penghormatan dan etika)
6. Sertakan photo copy KTP dan photo asli (closeup)
7. Sertakan identitas penulis (nama asli, nama pena, alamat, status, nama istri, anak, rekening, daftar tulisan yang pernah dimuat di media, no rekening) dll
8. Sertakan pula prangko secukupnya (untuk pengembalian naskah kita kalau tidak lulus sensor) ini terkesan mengada ada. Tapi saya rasa ini penting, jangan sampai penerbit harus mengeluarkan biaya untuk mengurusi naskah kita. Dan pastikan naskah kita balik kalau tidak lulus sensor.
9. Masukan dalam sebuah amplop tertutup rapi. Cetak alamat tujuan pakai stiker, janga tulis tangan.

Selamat menunggu informasi nasib naskah kita dengan penuh was-was. Dan yakinlah, naskah kita pasti terbit. Dan jangan cukup mengirim ke satu penerbit. Tapi jangan juga mengirim ke banyak penerbit dalam waktu bersamaan. Bersabarlah untuk dua bulan. Tunggu kabar baik buruknya nasib naskah kita

Diterima tanpa syarat
Diterima dengan syarat (biasanya ada koreksi)
Ditolak anpa alasan
Ditolak dengan alasan (ada masukan berharga di sini)
Hilang


Semoga bermanfaat.

by. elsabil amadina

Posted by
Categories:

 

 
>